Thursday, October 05, 2006

jazz jazz jazz

Awalnya hanya berupa lagu ratapan yang berkumandang di sepanjang rel kereta api, di tengah ladang kapas, di antara gubuk sederhana milik para budak belian di Amerika bagian Selatan.
Lagu-lagu dalam bentuk vokal yang merupakan satu bentuk komunikasi antara sang budak dengan Tuhan-nya itu memang berkembang pesat pada abad ke-19.
Sejalan dengan waktu lagu ratapan berubah menjadi lagu menghibur dan semakin semarak dengan campuran instrumen musik bekas peninggalan tentara seusia perang saudara yang terjadi di negara Paman Sam itu.
Dasar vokal yang membentuk lagu berubah menjadi ritmis yang disesuaikan dengan sistem skala nada diatornis barat. Akar blue note yang terbawa dari Swahili Afrika Tengah berkolaborasi dengan pola teknis Eropa, bahkan musik tradisional Prancis, Spanyol dan termasuk di dalamnya proses penyempurnaan di sana sini yang dilakukan oleh musisi kulit putih yang berpola pendidikan Eropa.
Pembaruan semakin hebat ketika lagu yang berasal dari nada vokal itu menyebar ke bagian selatan Amerika. Di pantai Louisiana dan Mississipi lah terkenal nama blues, minstrell, ragtime, dixie, charleston, creol jazz dan sejumlah sistem sinkopasi yang memberik kesan aksen menyentuh yang menjadi cikal bakal aliran Jazz.
Jazz adalah aliran musik campuran yang bersumber dari Afrika Barat dan Karibia. Walaupun pada akhirnya timbul perdebatan tak berkesudahan tentang tempat kelahiran aliran Jazz, apakah New Orleans atau Chicago.
Dalam beberapa dekade, melalui banyak penyempurnaan, beberapa gaya dari aliran Jazz mulai nampak.
Jazz tumbuh dengan cabangnya seperti boogie-woogie, swing, bebop, post bop, modern jazz, progressive jazz, fusion hingga aliran terkini acid jazz.
Belum usai perdebatan mengenai tempat kelahiran jazz,arti kata JAZZ itu sendiri masih belum dapat diartikan secara tepat.
Dari banyak buku yang mengulas tentang Jazz, tak jarang pembaca dan penggemar justru semakin pusing menyarikan arti kata Jazz.
Salah seorang kritikus Jazz Alan Rich di The Listener's Guide toJazz mengatakan bahwa Jazz adalah musik spontan, mudah diterima, digerakkan oleh semangat petualangan khas Amerika.
Jazz adalah tradisi, sesuatu yang sudah diterima oleh masyarakat, memiliki gaya yang penuh dengan hiasan dan mempunyai bahasa tersendiri.
Kenyataannya, pembaca dan penggemar lebih banyak menghabiskan waktu mendengarkan alunan musik Jazz dibandingkan menyiksa diri membaca buku tentang Jazz yang sangat rumit.
Fenomena ini ditangkap oleh kritikus lainnya, Leonard Feather dalam The New Edition of the Encyclopedia of Jazz menganjurkan mendengarkan Jazz secara konstan akan sangat bermanfaat untuk memahami yang tertulis dalam buku.
Bahkan sang Kaisar Jazz yang sangat tersohor Louis Amstrongketika ditanya apa arti Jazz, singkat dia menjawab, mereka tak akan pernah mengetahuinya